PCPM Kutoarjo dan UMY Perkuat Ketahanan Pangan Keluarga, Tanggulangi Sampah Selama Pandemi

PCPM Kutoarjo dan UMY Perkuat Ketahanan Pangan Keluarga, Tanggulangi Sampah Selama Pandemi

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO – Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Kutoarjo dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bersinergi untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga serta penanggulangan sampah anorganik selama masa pandemi covid-19. Sinergi itu diwujudkan dalam Pengabdian Masyarakat dengan penerapan sistem minahortigan dan ember tumpuk di Komplek Masjid Darussalam Kutoarjo. Ketua PCPM Kutoarjo, Galuh Budi Laksono, menyebut kerja sama antara UMY melalui LP3M dengan PCPM Kutoarjo ini diharapkan mampu mengembangkan keilmuan dan pengabdian mengembangkan dakwah berupa pertanian terpadu skala rumah tangga. Khusus pada masa pandemi ini, dapat diterapkan untuk mengisi waktu senggang menjadi produktif. “Pesertanya terdiri atas perwakilan PCPM, PCNA, PCA Kutoarjo. Tentunya diharapkan program ini berkelanjutan dalam projek yang bermanfaat bagi ketahanan pangan keluarga,” kata Galuh, Senin (1/4). Baca Juga Musda DPD Golkar Purworejo Kembali Ditunda Secara teknis, LP3M UMP mendukung penuh dari aspek materi serta pematerinya. Materi secara khusus diisi oleh sebagai Kepala departemen Biokimia dan Kepala PSW UMY, Yoni Astuti SSi MKes PhD. Dalam paparannya, pihaknya mengungkapkan bahwa latar belakang dilaksanakannya pengabdian masyarakat ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan nutrisi yang mudah murah dan terjangkau bagi keluarga selama masa pandemi. Keluarga juga dapat mengatur jumlah nutrisi yang harus disajikan bagi anggota keluarga sesuai dengan kebutuhan. “Dari sini diprogramkan pertanian urban dengan peternakan menggunakan sistem Minahortigan. Akan dihasilkan sayurannya seperti kangkung, bayem atau lainnya dan lele sebagai lauk protein hewaninya,” ungkapnya. Pengabdian masyarakat dalam pelaksanaannya juga melibatkan mitra dari Bengkel Tani Kutoarjo yang telah juga mengembangkan Minahortigan sebagai sistem peternakan dan pertaniannya serta Sistem Ember Tumpuk yang guna mengolah sampah organik untuk mendapatkan pupuk organik cair, pupuk organik padat dan maggot untuk pakan ternak. “Peserta mendapat perlengkapan ember tumpuk atau instalasi minahortigan guna menerapkannya di rumah masing-masing dan mengaplikasikan pengetahuan yang sudah disampaikan,” imbuh Galuh. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: